“Master i Margarita (2024) adalah adaptasi epik dari novel klasik Rusia karya Mikhail Bulgakov, memadukan realisme Soviet, kisah cinta abadi, dan satire religius-filosofis dalam latar Moskow 1930-an yang penuh intrik dan misteri.”
SINOPSIS FILM: Master i Margarita (2024)
Master i Margarita (2024) merupakan film drama-fantasi Rusia berskala besar yang membawa salah satu karya sastra paling kompleks abad ke-20 ke layar lebar dengan sinematografi memukau. Berlatar Uni Soviet pada era 1930-an, film ini mengisahkan kedatangan sosok misterius bernama Woland — inkarnasi setan — ke Moskow bersama rombongannya yang aneh, dan bagaimana kehadiran mereka mengacaukan kehidupan warga serta membuka tirai realitas spiritual dan politik yang tersembunyi.
Cerita berpusat pada Master, seorang penulis berbakat yang menulis novel tentang pertemuan Pontius Pilatus dan Yesus, namun karyanya dikecam keras oleh rezim Soviet hingga ia kehilangan semangat hidup. Ia kemudian bertemu Margarita, seorang wanita cantik, cerdas, dan berjiwa bebas yang terjebak dalam pernikahan tanpa cinta. Hubungan mereka berkembang menjadi cinta mendalam dan tak tergoyahkan, menjadi pusat emosional film ini.
Film dibuka dengan adegan legendaris di Taman Patriarch, saat dua pria Soviet skeptis bertemu dengan Woland. Adegan ini divisualisasikan dengan pencahayaan suram, kabut tebal, dan dialog filosofis tajam tentang eksistensi Tuhan dan iblis. Ketika Woland meramalkan kematian salah satu pria dengan detail mengejutkan, penonton langsung diseret ke dunia di mana logika Soviet bertabrakan dengan kekuatan supernatural.
Seiring Woland dan rombongannya — termasuk kucing hitam raksasa Behemoth — mulai melakukan “pertunjukan” di kota, Moskow terjerumus dalam kekacauan absurd. Gedung teater berubah menjadi tempat ritual aneh, orang-orang serakah dibongkar kebusukannya, dan pejabat korup dibuat panik oleh kekuatan tak terlihat. Gaya penyutradaraan menggunakan satir visual kuat: adegan-adegan realistis Moskow kontras dengan visual surealis seperti pesta setan terapung dan penampakan makhluk bayangan di langit malam.
Di tengah kekacauan ini, Master hidup dalam keterasingan di rumah sakit jiwa, merasa karyanya gagal dan hidupnya hancur. Margarita, yang mencintainya tanpa syarat, memutuskan membuat perjanjian dengan Woland untuk menyelamatkan Master. Dalam salah satu adegan paling ikonik, Margarita terbang telanjang melintasi Moskow di malam hari setelah menerima kekuatan gaib, dengan efek visual artistik yang memadukan simbolisme religius dan sensualitas puitis. Musik orkestra Rusia yang megah mengiringi perjalanannya, menghadirkan nuansa magis yang mencekam sekaligus indah.
Konflik utama film ini berlapis: antara cinta dan pengorbanan Margarita, krisis iman dan eksistensi Master, serta benturan ideologi Soviet dengan spiritualitas yang ditindas. Subplot tentang Pontius Pilatus dan Yesus ditampilkan dalam alur paralel yang sinematik — adegan-adegan Yerusalem kuno divisualisasikan dengan detail historis tinggi, pencahayaan hangat dan warna tanah kontras dengan dinginnya Moskow Stalinist. Kisah ini menggambarkan dilema Pilatus dalam menjatuhkan hukuman mati kepada Yesus, menjadi cermin moral bagi tokoh-tokoh di masa modern.
Klimaks film terjadi saat Margarita menjadi nyonya pesta besar setan — The Satan’s Ball. Adegan pesta ini menjadi pusat visual paling spektakuler dalam film: ratusan figur sejarah “dihidupkan kembali” dalam tarian gila, ruangan megah berlapis emas dipenuhi api hitam, dan Woland duduk di singgasana sebagai hakim dunia gelap. Margarita, dengan keberanian luar biasa, memohon agar Master dikembalikan kepadanya. Woland, tertarik oleh ketulusan cintanya, mengabulkan permohonan itu.
Akhir film menghadirkan nuansa filosofis mendalam. Master dan Margarita diberi “ketenangan abadi” — bukan surga atau neraka, tetapi ruang di luar sistem dunia tempat mereka dapat hidup bersama selamanya, bebas dari kekuasaan manusia maupun iblis. Woland dan rombongannya menghilang ke dalam malam Moskow, meninggalkan kota kembali ke absurditas sehari-hari.
Sinematografi Master i Margarita (2024) sangat detail dan teatrikal. Kamera sering menggunakan teknik long take, komposisi simetris bergaya panggung teater, dan palet warna yang berubah drastis antara dunia Soviet (dingin, kelabu), dunia Pilatus (hangat, pasir), dan dunia supernatural Woland (merah, emas, hitam pekat). Musik klasik Rusia berpadu dengan paduan suara religius Ortodoks memperkuat aura epik dan spiritual.
Film ini bukan hanya adaptasi sastra, tetapi juga eksplorasi filosofis tentang kebebasan, moralitas, dan kekuasaan. Tema cinta sejati, keberanian spiritual, dan absurditas kekuasaan politik terasa sangat relevan bahkan di era modern.
Master i Margarita (2024) menjadi salah satu adaptasi paling ambisius dalam sinema Rusia modern — puitis, filosofis, dan visualnya sangat megah.
Jangan lewatkan perjalanan cinta dan spiritual melintasi Moskow Stalinist dan dunia gaib dalam Master i Margarita (2024) hanya di Filmkita21.
