“Jakarta vs Everybody (2020) adalah drama kriminal urban Indonesia yang menggambarkan perjuangan anak muda mengejar mimpi di tengah kerasnya realita ibu kota.”
SINOPSIS FILM: Jakarta vs Everybody (2020)
Jakarta vs Everybody (2020) adalah film drama kriminal Indonesia garapan sutradara Ernest Prakasa dan Ertanto Robby Soediskam, yang menyuguhkan kisah mentah, jujur, dan tajam tentang mimpi, ambisi, dan realitas keras kota metropolitan Jakarta. Dengan latar kehidupan malam dan dunia gelap perdagangan narkoba, film ini menyajikan potret generasi muda yang berjuang di tengah tekanan ekonomi dan sosial.
Cerita berpusat pada Dom (Jefri Nichol), seorang pemuda dari luar Jakarta yang datang ke ibu kota dengan harapan besar menjadi aktor terkenal. Seperti banyak perantau lainnya, Dom membayangkan Jakarta sebagai kota penuh peluang dan jalan menuju kesuksesan. Namun kenyataan jauh dari ekspektasinya. Ia menghadapi penolakan demi penolakan saat mengikuti audisi, hidup pas-pasan di kamar kos kecil, dan berjuang sekadar untuk bertahan hidup.
Dalam keputusasaan, Dom bertemu dengan Pino (Wulan Guritno) dan Radit (Ganindra Bimo), pasangan karismatik yang mengajaknya masuk ke dalam bisnis ilegal — menjadi kurir narkoba kelas atas. Awalnya Dom ragu, namun godaan uang cepat dan gaya hidup bebas membuatnya perlahan tenggelam ke dalam dunia gelap yang berbahaya.
Film ini menggambarkan transformasi Dom dengan sangat realistis. Dari pemuda polos penuh mimpi, ia berubah menjadi bagian dari jaringan kriminal yang memanfaatkan anak muda sebagai pion. Aktivitasnya sebagai kurir membawanya ke klub malam eksklusif, pesta mewah, dan lingkaran orang-orang berpengaruh yang haus kekuasaan. Namun di balik semua itu, Dom mulai menyadari bahwa setiap langkah yang ia ambil menjauhkan dirinya dari mimpi sejatinya.
Ketegangan meningkat ketika salah satu pengiriman narkoba yang ia lakukan gagal. Ia menjadi target pengejaran, baik oleh pihak berwenang maupun jaringan kriminal yang lebih besar. Persahabatannya dengan Pino dan Radit diuji, memperlihatkan bahwa loyalitas dalam dunia gelap tidak pernah bisa dipercaya sepenuhnya.
Sinematografi Jakarta vs Everybody (2020) menggambarkan Jakarta malam hari dengan sangat hidup: jalanan sibuk, klub-klub berlampu neon, serta gang sempit tempat transaksi gelap terjadi. Kamera handheld dan sudut close-up memberikan nuansa dokumenter yang intens dan personal. Musik elektronik modern memperkuat nuansa urban dan tempo cepat kehidupan kota.
Akting Jefri Nichol sebagai Dom sangat meyakinkan. Ia berhasil menggambarkan kebimbangan, ambisi, dan kejatuhan moral dengan intensitas emosional tinggi. Wulan Guritno tampil memukau sebagai Pino, sosok perempuan kuat dan manipulatif yang menjadi figur kompleks bagi Dom. Ganindra Bimo memberikan energi eksplosif sebagai Radit yang penuh karisma namun berbahaya.
Pesan moral dari Jakarta vs Everybody (2020) sangat relevan: mimpi besar tanpa fondasi kuat bisa mudah diguncang oleh kerasnya realita. Jakarta dalam film ini bukan sekadar latar, tetapi karakter itu sendiri — kota yang menawarkan mimpi sekaligus mimpi buruk.
Dengan naskah tajam, karakter kompleks, dan penggambaran kota yang jujur, Jakarta vs Everybody (2020) menjadi salah satu film urban terbaik Indonesia dalam satu dekade terakhir, menyajikan kisah tentang pilihan hidup, moralitas, dan harga dari mimpi yang dikejar dengan cara pintas.
Jangan lewatkan drama kriminal urban penuh emosi ini hanya di Filmkita21.
