“High Society (2018) adalah film drama dewasa Korea Selatan yang membongkar ambisi, cinta, dan korupsi di balik dunia politik dan seni kelas atas Seoul.”
High Society (2018) membawa penonton menyelami kehidupan glamor namun penuh intrik di kalangan elit Korea Selatan. Film ini berfokus pada pasangan suami istri yang tampak sempurna dari luar, namun menyimpan ambisi besar dan dilema moral di balik pintu tertutup. Dengan latar dunia politik, seni rupa, dan media, film ini memperlihatkan bagaimana kekuasaan dan keinginan pribadi dapat menggerus prinsip, cinta, dan integritas.
Tokoh utama pria, Jang Tae-joon (Park Hae-il), adalah seorang profesor ekonomi ternama yang memiliki karier politik yang menjanjikan. Ia tampak idealis di depan publik, namun diam-diam menyimpan hasrat untuk menembus lingkaran elite politik. Di sisi lain, istrinya, Oh Soo-yeon (Soo Ae), bekerja sebagai kurator galeri seni bergengsi dan sangat dihormati di kalangan seniman kelas atas Seoul. Namun di balik kesuksesannya, Soo-yeon menyimpan ambisi pribadi untuk naik ke posisi direktur museum—jabatan yang hanya bisa dicapai dengan koneksi dan kompromi.
Cerita High Society (2018) mulai mengalir ketika pasangan ini memasuki dunia politik dan seni yang sebenarnya: dunia di mana kekayaan, pengaruh, dan keinginan seringkali lebih berharga daripada kebenaran. Tae-joon mulai mendekati politisi berpengaruh, menghadiri pesta eksklusif, dan secara perlahan kehilangan idealismenya. Soo-yeon pun terlibat dalam hubungan kompleks dengan seorang seniman muda karismatik yang mengajaknya masuk lebih dalam ke dunia seni yang sensual dan bebas, namun penuh manipulasi.
Film ini menggambarkan dua perjalanan paralel—Tae-joon yang semakin tenggelam dalam permainan politik kotor, dan Soo-yeon yang terjerat dalam pusaran cinta, nafsu, dan kompromi moral. Ketegangan meningkat ketika ambisi keduanya bertabrakan. Dalam upaya mencapai status sosial dan kekuasaan, mereka mulai mengorbankan satu sama lain, mempertanyakan makna cinta dan kejujuran dalam pernikahan mereka.
Bagian klimaks High Society (2018) memperlihatkan bagaimana keputusan-keputusan moral yang diambil pasangan ini membawa konsekuensi besar. Soo-yeon menyadari bahwa dunia seni yang ia dambakan dipenuhi manipulasi, sementara Tae-joon dihadapkan pada pilihan antara karier politik atau keutuhan rumah tangganya. Konflik batin, pengkhianatan, dan godaan dunia elite membentuk akhir cerita yang getir namun realistis.
Dengan penyutradaraan elegan dan sinematografi yang glamor, film ini mengajak penonton merenung: berapa harga yang rela dibayar seseorang untuk naik ke “high society”? Kisahnya berani, sensual, dan tajam dalam mengkritik struktur sosial dan politik Korea modern.
Jangan lewatkan kisah ambisi dan dilema moral yang mengguncang dunia elite ini hanya di Filmkita21.
