“I, the Executioner (2024) adalah film aksi-thriller Korea yang mengaburkan batas antara hukum dan keadilan melalui kejar-kejaran pembunuh berdarah dingin yang tampil sebagai vigilante di mata publik.”
SINOPSIS FILM: I, the Executioner (2024)I, the Executioner (2024) — juga dikenal sebagai Veteran 2 — merupakan sekuel dari film Veteran (2015) yang ditulis, disutradarai, dan diproduksi oleh Ryoo Seung-wan. Film ini dibintangi Hwang Jung-min sebagai Detektif Seo Do-cheol dan Jung Hae-in sebagai Park Sun-woo, dua polisi dari Divisi Kejahatan Kekerasan, yang terlibat dalam sebuah kasus pembunuhan berantai yang menghancurkan tatanan hukum dan menyulut kegelisahan publik. Wikipedia+2cityonfire.com+2
Kisahnya bermula saat unit Detektif Seo berhasil menghancurkan sebuah tempat judi ilegal. Seusai operasi itu, sebuah video viral muncul — memperlihatkan seorang profesor seni yang bermasker dieksekusi karena tuduhan pelecehan terhadap mahasiswi yang kemudian bunuh diri. Pembunuhan tersebut menjadi pemicu hingga terungkapnya pola: pelaku memburu korban-korban yang diduga lolos dari hukuman, dan membunuh mereka dengan cara yang merefleksikan penderitaan yang mereka timbulkan. Wikipedia+2asianmoviepulse.com+2
Publik mulai memanggil pelaku itu sebagai “Haechi” lewat ulasan YouTube atau media sosial, sebagai vigilante yang menyerukan bahwa sistem hukum tidak adil. Sementara tekanan publik memuncak, polisi harus melindungi seseorang yang terancam menjadi target selanjutnya, yaitu Jeon Seok-woo, seorang mantan narapidana atas insiden mengemudi di bawah pengaruh alkohol yang menyebabkan kematian seorang wanita hamil. Wikipedia+1
Dalam rangka penyelidikan, Seo dan timnya dibantu oleh Park Sun-woo, seorang detektif muda yang ambisius tetapi penuh misteri. Sun-woo menunjukkan dedikasi tinggi, tetapi juga muncul ciri-ciri yang mencurigakan: pengetahuan mendalam tentang teknik bela diri, operasi polisi, dan keahlian fisik yang tidak biasa. Ketika Jeon dipindahkan ke tempat aman, terjadi kebocoran dan Jeon akhirnya ditemukan tewas. Peristiwa ini semakin menguatkan dugaan bahwa pelaku misterius atau ada “orang dalam” yang bermain di balik layar. Wikipedia+2(x)clusive.sg+2
Ketegangan memuncak ketika Sun-woo salah mengira seorang pria sebagai Haechi dalam siaran langsung, dan melakukan kekerasan brutal. Situasi semakin diperkeruh ketika dua kandidat tersangka, termasuk seorang mantan tentara trauma, muncul, dan peran Sun-woo di dalam konflik moral dan identitas menjadi pusat cerita. Wikipedia+2asianmoviepulse.com+2
Dalam klimaksnya, terjadi konfrontasi antara Seo dan Sun-woo yang memuncak di sebuah duel dramatis. Meskipun Sun-woo hampir membunuh Seo, pada akhirnya Seo mampu membalikkan keadaan dan menyelamatkan anaknya yang diculik oleh Sun-woo — namun Sun-woo ditangkap hidup-hidup agar menerima hukum. Di adegan pasca-kredit, terungkap bahwa Sun-woo berhasil melarikan diri dari transportasi ke penjara, membuka kemungkinan kelanjutan kisah. Wikipedia
Film ini menampilkan konflik bukan hanya antara penegak hukum dan pelaku, tetapi juga konflik batin tentang batas keadilan, efek trauma, korupsi, dan pengaruh opini publik serta media sosial dalam menyudutkan hukum. Aksi fisik, teknik bela diri, adegan laga, pengejaran mobil, dan ketegangan psikologis menjadi elemen yang terus menggema sepanjang film. Cinapse+1
I, the Executioner (2024) bukan hanya film aksi-thriller biasa; ia membawa pertanyaan moral besar tentang apa yang menjadi keadilan ketika sistem hukum tidak memukul semua penjahatnya. Film ini mengajak penonton untuk mempertimbangkan: apakah pembalasan vigilantisme bisa dibenarkan, dan seberapa jauh seseorang bisa melangkah saat kepercayaan terhadap institusi runtuh.
Jangan lewatkan ketegangan moral dan aksi brutal ini hanya di Filmkita21.